Monday, July 9, 2012

sekedar catatan galau

hujan malam ini tentu bukan sebuah bukti kesedihan dari pesta yang kamu dapatkan kemarin sore siapapun yang datang… baik dari kutub selatan, atau kutub utara sambut dengan sekedarnya… seperti senyum sinisku yang biasa seperti tatapan sayu matamu dicermin yang buram makin deras hujan malam ini. sebait, sebatang, sepohon puisi, apalah artinya meski telah kau deklamasikan dengan seksama kita ini manusia purba ; malas berpikir panjang jadi, pesta kemarin, lupakan saja bila yang datang malam...

Sunday, June 10, 2012

Mimpi

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...

Monday, May 28, 2012

Puisi : Subuh

Mengingau Seperti kabar angin yang datang Segalanya menjadi bayang-bayang Di siluet yang buram Di atas ranjang, kantuk kembali menyerang Ah, sebelum benar-benar ke alam mimpi Melupa untuk merapal do’a Melupa kepada cangkir kopi Melupa segala hal di kamar ini Sesudah mengigau Apa yang kuingat adalah Bukan namamu Tapi sinar matahari pagi ini Adakah akan bersinar terang ? 28/05/2012...

Sunday, April 8, 2012

seperti dalam puisiku dulu

ketika, suatu sore tanpa gerimis jalan-jalan yang tenang dan cemara berderai riang masih jatuh daun kapuk randu masih hijau hamparan rerumputan langkah-langkah kaki kita menapak jejak-jejak ingatan suatu kenangan seperti dalam puisiku dulu -03-01-2...

Monday, April 2, 2012

puisi : menunggu senja, kandangan dalam puisi

ada sunyi dalam sisa-sisa hujan dedaunan basah dan jalanan yang tampak sepi kandangan, menjelang senja menyiratkan makna pada puisi sejumput kata dirangkai dalam bait dan kugubah larik sajak orang galau saat kecamuk pikiran ini ganas menghablur perasaan menunggu senja kandangan, sejenak meredam sepi di lampu warna-warni jalanan ku ibaratkan juga setengah kehidupanku yang kini tampak warna-warni tapi tampak temaram dan kusam dalam lamat-lamat gelap mulai merayapi sisa hujan senja di kandangan menjadi kekal dalam ingatan dan pu...

Monday, March 26, 2012

sajak angin dari arah utara

sesungguhnya… kita selalu kehilangan cinta setiap hembusan angin yang datang dari arah utara kawan, angin dari utara akan selalu ada itu sudah menjadi kisah dari seribu tahun lampau yang bermula dari pegunungan tandus disaat pagi, ketika matahari baru meninggi dan kicau burung mematahkan ranting-ranting pepohonan… angin itu datang perlahan saja menyusup di atas rerumputan, membelai ilalang menarikan dedaunan hingga menyelimuti setiap dusun dan kampung bila sampai ke kota, ia akan berhenti di tepian jendela dan menyapa : mana cintamu, mana kekasihmu… untuk...

Thursday, January 26, 2012

dalam bait puisiku

bagaimana aku bisa menulis namamu dalam bait puisiku wahai tangis hujan. kamu bukan matahari kamu bukan ilalang, kamu bukan juga burung merpati selayaknya akulah yang jadi roh dalam sajakmu karena aku adalah rembulan, aku hamparan rumput menghijau aku si burung dara orang lain telah menggores dinding zaman abadikan sunyi... kekalkan mimpi dan kultuskan langit kita disini masih bertengkar mendefinisikan kata meracaukan kalimat merumuskan bahasa prosa aku bukan orang yang punya mental kuat dan sajak demi sajak dalam syairku bukan syair deklamasi...

Page 1 of 1012345Next

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More