Sunday, January 1, 2012

puisi : batu kuda

(catatan yang tersisa dari sebuah ekspedisi)

hujan makin deras. udara yang kian dingin
antara kesunyian yang kian sempurna
hanya sebatang sigaret, kini mau
bersahabat denganku

api unggun. desau derau daun pohonan
pinus dan irama musik yang menghentak malam
tak memberiku hibur sehingga
dapat aku tersenyum dengan tulus

dari kesepian yang kian sempurna
kegalauan menyayat pedih di hati
persuaan kali ini kembali menjadikanku
pecudang kesekian kali

(jika pendakian kan dimulai dari
estafeta ekspedisi kali ini, aku memilih untuk berbalik
kesunyian akan kian sempurna menusuk hati ini,
biarlah kubawa pulang perasaan dengan
baju basah kuyup, gigil dingin dan beku)

--minggu pagi 27 april 03—
lembah manglayang dalam kenangan

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More