Sunday, January 1, 2012

sajak : pengembara

terpaku dalam lautan kutukan
awan selalu menghadang dimukaku kala
aku menatapmu
adakah awan itu kau sengaja datangkan
demi—runcingnya hatiku dan pandanganku—
hingga aku dapat menatapmu
dengan kesucian hati

lautan kutukan terpaku

jauh langkah kaki
menginjak karang dan menapaki
dinginna awan “tertembus”
‘tuk memetik—kilau permata—
dipuncak gunung keabadian

sukma tegar
meraung dalam ruang hampa
dengarkah ?

kdg, 1999

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More